Loading...

PGN LEADERSHIP CAMP 2018

Minggu, 29 Juli 2018, berlokasi di hotel Central – Semarang, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengadakan serangkaian acara Leadership Camp bagi 64 orang mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari PGN. Acara yang dibuka oleh Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan motivasi bagi generasi muda Semarang dan sekitarnya dalam menjalankan roda pemerintahan dan bisnis di masa depan.

Pada Kesempatan kali ini, PT Gagas Energi Indonesia sebagai salah satu anak usaha PGN berkesempatan untuk ikut meramaikan acara dengan memperkenalkan dua produk unggulannya yaitu Gasku & Gaslink kepada para peserta sebagai sumber energi alternative untuk sektor transportasi dan sektor Industri/komersial.

KUMPUL BERSAMA KOBAGAS

Sabtu, 4 Agustus 2018, Gagas bersama para pengemudi bajaj gas binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang tergabung dalam KOBAGAS (Komunitas Bajaj Gas) mengadakan acara kumpul bersama yang diadakan di daerah Curug, Bogor.

Selain berkumpul bersama menjalin silaturahmi, acara yang digelar pada pukul 09.00 hingga pukul 15.00 dan diikuti oleh 150 peserta ini juga mempunyai tujuan lain yaitu berbagi santunan kepada anak-anak yatim dari Rumah Doa Cibutu, Bogor.

Turut hadir pula Bapak Dian Kuncoro selaku Direktur Komersial Gagas yang menyampaikan dukungan nya atas kontribusi dari KOBAGAS dalam pemanfaatan gas bumi dalam negeri, sebagaimana moto dari KOBAGAS yaitu “Sambil Nge-Gas Ngurangin Subsidi”.

Gagas Layani Pelanggan di Jogjakarta

Selasa, 5 Juni 2018 Gagas kembali menyebarkan energi baik gas bumi di kota Yogyakarta. Kali ini, Gagas melayani pelanggan CNG sektor komersial dengan menyalurkan gas kepada CV Tugu Jogja Istimewa yang memproduksi bakpia kukus dengan volume 15.000-18.000 m3. Dengan memanfaatkan gas bumi milik PGN yang diolah dalam bentuk CNG, para pelanggan dapat menghemat biaya produksinya dikarenakan harga gas yang jauh lebih rendah dibandingkan gas tabung yang biasa digunakan. Selain itu, bakpia tugu yang berlokasi di Jl. Raya Tajem 198, Maguwoharjo, Sleman – Jogjakarta dapat lebih tenang menjalankan usahanya karena gas akan terpasok tanpa henti.

Belum tersedianya jaringan pipa gas di Daerah Istimewa Jogjakarta ternyata tidak menjadi penghalang bagi Gagas untuk terus dapat menawarkan manfaat energi baik gas bumi di Indonesia. Diharapkan setelah CV Tugu Jogja akan masih banyak pelanggan-pelanggan lain yang dapat menikmati manfaat dari gas bumi PGN.

Agresif, Dalam Sepekan Widar Operasikan Dua Pembangkit Listrik

PT Widar Mandripa Nusantara (Widar) yang merupakan salah satu anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) kembali membuat pencapaian baru. Setelah memasok listrik ke Kawasan Pelabuhan Teluk Lamong, kali ini Widar berhasil memasok listrik sebesar 5 megawatt (MW) ke Pulau Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Pasokan listrik tersebut akan digunakan di kawasan perdagangan bebas Zona II Tanjung Balai Karimun. Pencapaian ini merupakan kerja sama Widar dengan PT Karimun Power Plant (KPP) selaku pemegang wilayah usaha kelistrikan di wilayah tersebut.

“Pencapaian ini adalah perwujudan dari komitmen kami untuk terus menyebarkan energi baik ke seluruh wilayah,” kata Direktur Utama Widar, Rizal Wibisono, Kamis (18/01/2018).

Rizal mengatakan, penyaluran tenaga listrik sebesar 5 MW itu akan dilakukan bertahap sesuai kebutuhan setrum di kawasan tersebut. “Saat ini, mayoritas pengguna listrik di wilayah tersebut adalah sektor industri,” ujar Rizal.

Kehadiran tambahan daya listrik dari Widar ini, menurut Rizal juga memberi manfaat bagi industri di Tanjung Balai Karimun. Sebab, selama ini kebutuhan listrik untuk industri sebagian besar masih dipasok menggunakan genset diesel milik industri masing-masing.

“Dengan adanya listrik yang dipasok Widar melalui KPP ini sekaligus membantu industri setempat untuk melakukan efisiensi energi,” ujar Rizal.

Efisiensi energi tersebut dilakukan dengan menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam yang disiapkan oleh Widar didukung oleh PT Energi Powerindo Jaya (EPJ). Rizal melanjutkan, PT EPJ ini bekerja sama dengan PT VPower Operation Services (VPOS).

Untuk pasokan gas, Rizal mengatakan berasal dari PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) yang juga anak usaha PT PGN dan PT Environment Technology International (ETI). Bentuknya berupa Compressed Natural Gas (CNG).

“Sinergi ini diharapkan terus berlanjut sehingga semakin terwujud salah satu komitmen PGN, baik secara langsung maupun melalui anak usahanya dalam menyalurkan energi baik ke pelosok Indonesia,” tutup Rizal.

Roadshow Kendaraan CNG “Bahan Bakar Gas untuk Indonesia”

Dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan bakar gas di dalam negeri, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar acara 11th Natural Gas Vehicle & Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition.

Mengusung tagline “Bahan Bakar Gas untuk Indonesia” Rangkaian acara dibuka dengan melepas 15 buah mobil kendaraan berbahan bakar gas di MRU Irti Monas, Jakarta. Pelepasan acara tersebut dipimpin oleh wakil menteri ESDM Bapak Archandra Tahar dan didampingi Dirjen Migas Kementrian ESDM Bapak IGN Wiratmaja Puja.

Kegiatan Ini bertujuan sebagai media komunikasi yang efektif antara pemerintah dan stakeholder sekaligus menjadi wahana sosialisasi pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Pada acara ini,  Bapak Arcandra Tahar mengajak masyarakat luas untuk menggunakan BBG sebagai bahan bakar transportasi karena harga yang lebih murah dan terbukti lebih ramah lingkungan serta dari sisi keekonomian dapat menghemat biaya.

Selain itu, Arcandra juga mengajak pengelola SPBU menyediakan dispenser khusus untuk BBG demi mendukung program pemerintah diversifiksi energi yakni konversi Bahan Bakar Minyak ke Bahan Bakar Gas.

Penggunaan BBG sendiri tidak hanya menguntungkan bagi pemerintah karena mengurangi beban subsidi akan tetapi juga menguntungkan bagi para pengguna transportasi dikarenakan biaya operasional yang lebih sedikit karena harga BBG jauh lebih murah dibandingkan BBM yang digunakan sebelumnya.

Gaslink, Solusi Pendistibusian Gas Tanpa Pipa

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk melakukan inovasi baru untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat luas.
Melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia, Gaslink hadir untuk menjangkau daerah-daerah yang belum dijangkau oleh gas pipa sehingga para pelaku usaha seperti industri menengah, hotel dan restoran dapat menikmati keuntungan gas bumi yang bersih, efisien dan ramah lingkungan tanpa harus menunggu pembangunan pipa gas.
Gaslink sendiri merupakan gas bumi yang dikompres sedemikian rupa hingga menjadi Compressed Natural Gas (CNG) yang kemudian didistibusikan menggunakan kendaraan untuk diantar langsung ke pelanggan-pelanggan.
Sampai hari ini, sudah banyak pelanggan seperti hotel, industri hingga restoran yang menggunakan Gaslink sebagai solusi bahan bakar dikarenakan pelanggan dapat menghemat pengeluaran sampai lebih dari 20% dibandingkan penggunaan LPG.
Salah satu pemanfaatan CNG pada hotel adalah untuk bahan bakar memasak dan sebagai bahan bakar boiler untuk fasilitas laundry.

Hotel Dharmawangsa Kini Memakai CNG

Jakarta, ENNews (23 Maret 2017) – PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin memperluas pemanfaatan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG). Salah satunya Hotel Dharmawangsa, Jakarta yang kini memanfaatkan CNG untuk bahan bakar memasak serta boiler laundry.

“Mulai awal Maret ini Hotel Dharmawangsa memanfaatkan gas CNG PGN untuk bahan bakar di 5 dapurnya, selain itu mereka juga memanfaatkan CNG untuk boiler laundry,” kata Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Ahmad Cahyadi, Kamis (23/3/2017). Gagas Energi merupakan salah satu anak usaha dari PGN.

Cahyadi mengatakan, sebelumnya Hotel Dharmawangsa menggunakan bahan bakar memasak di dapurnya berupa Liquefied Petroleum Gas (LPG). Dengan menggunakan CNG diperkirakan Hotel Dharmawangsa dapat menghemat sekitar 20 persen-50 persen.

“Karena gas CNG dari PGN harganya lebih hemat hampir 50 persen dibanding LPG non subsidi, bahkan kalau harga minyak naik penghematannya bisa lebih besar lagi,” ungkap Cahyadi.

Cahyadi menambahkan, saat ini Gagas Energi makin agresif menawarkan CNG ke masyarakat di daerah-daerah yang belum terbangun jaringan pipa gas bumi. Sehingga energi gas bumi yang efisien dan bersih serta aman dibandingkan bahan bakar lainnya ini makin banyak dinikmati masyarakat.

“Kini makin banyak restoran hingga industri beralih ke gas CNG PGN, contohnya saja Rumah Makan Suharti cabang Rawamangun dan Tendean, lalu ada toko Lapis Bogor Agrinesia, YKK Zipco Indonesia yang memproduksi resleting (zipper) di Karawang, Restoran Top Yammie di Glodok dan banyak lagi,” ungkap Cahyadi.

Vice President Corporate Communication PGN Irwan Andri Atmanto menambahkan, PGN terus mengembangkan infrastruktur baik melalui pipa gas maupun melalui sarana infrastruktur lainnya seperti CNG dan LNG.

“Saat ini PGN adalah pemain utama gas bumi di Indonesia. Infrastruktur pipa gas bumi PGN mencapai 7.278 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir di Indonesia, dengan volume gas yang disalurkan sebesar 1.599 million standard cubic feet per day (MMSCFD),” kata Irwan.

PGN menyalurkan gas bumi ke lebih dari 165.392 pelanggan rumah tangga, 1.929 pelanggan sektor UMKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.652 industri manufaktur berskala besar dan pembangkit listrik. (SWS)

Sumber : http://energynusantaranews.com

Naik Bajaj Gratis PGN Bisa Diantar Sampai Bekasi

Jakarta (Sabtu, 15/08/2015) -Program “Ayo Kita NgeGas Merdeka” dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menyiapkan 700 unit bajaj gas gratis bagi masyarakat di Jakarta. Bahkan masyarakat bisa diantar sampai Bekasi tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun.

Program naik bajaj gas gratis ini sudah dimulai hari ini sampai Jumat 21 Agustus 2015 atau selama 7 hari berturut-turut. Selain bajaj gratis, PGN juga mengratiskan pengisian bahan bakar gas bagi kendaraan pribadi, umum, angkot yang menggunakan gas sebagai bahan bakarnya sebanyak 17 setera liter premium. Ini berlaku untuk SPBG yang gasnya dipasok dari PGN.

“Mau pergi ke tujuan mana pun gratis. Karena kita nggak tentukan berapa kilometer pada pengemudi. Pokoknya selama ada tanda khusus PGN sampai Bekasi atau Bogor gratis,” kata Presiden Direktur PT Gagas Energi Indonesia, Danny Praditya, ditemui detikFinance di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).

PT Gagas Energi adalah salah satu anak usaha dari PT PGN yang bergerak di usaha pengelolaan SPBG dan pasokan gas untuk transportasi.

Meski begitu, menurut Danny, bajaj gratis ini hanya mangkal di beberapa titik saja di Jakarta. “Kalau mau naik ya dari titik yang sudah ditentukan, atau bisa juga menyetop kalau memang kebetulan ada,” jelasnya.

Danny menuturkan, lewat program bajaj gas gratis buat warga Jakarta itu, PGN menyediakan 700 bajaj gas yang dibagi dalam 7 hari (tiap hari 100 Bajaj berstiker khusus), dengan jam operasional dari pukul 07.00 hingga 17.00 untuk semua tujuan.

sumber : www.detik.com

Isi BBG di SPBG Milik PGN Gratis

Jakarta (Sabtu, 15/08/2015) -Hari ini masyarakat di Jakarta selain bisa naik bajaj gas gratis, pemilik kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas (BBG) bisa isi gratis di SPBG yang disupai oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Program yang bertema “Ayo Kita NgeGas Merdeka” merupakan ‘kado’ dari PGN dalam memperingati HUT ke-70 Republik Indonesia.

Presiden Direktur PT Gagas Energi Indonesia Danny Praditya menuturkan, masyarakat bisa mengisi BBG hingga 17 liter setara premium (lsp) per hari tanpa dipungut biaya dari tanggal 15-17 Agustus 2015.

“Gratis untuk semua kendaraan berbahan bakar gas. Mau truk, bajaj, angkuta umum, motor, mobil pribadi yang pakai gas. Semua gratis dengan pengisian maksimal sampai 17 liter,” ujar Danny pada detikFinance ditemui di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2015).

Danny menyebut, saat ini program isi gas gratis PGN hanya berlaku di 4 kota, yakni Bogor, Bekasi, Jakarta, dan Surabaya.

“Yang SPBG kita yang beroperasi kan ada di 4 kota itu. Pengisian maksimal 17 liter. Harga per liter gas PGN saat ini Rp 3.100/lsp. Lumayan besar dan berlaku sampai tanggal 17 nanti,” terang Danny.

Sutrisno, salah seorang pengguna gas mengaku senang dengan adanya program gas gratis yang mulai berlaku hari ini. “Senang sekali. Saya nggak sangka banget. Biasanya isi BBG di sini (Monas) terus, tapi nggak tahu kalau sekarang gratis. Biasa ngisi 30 liter, sekarang 17 liternya gratis,” katanya.

Pengemudi mobil pick up ini mengaku sudah menggunakan BBG sejak 10 tahun lalu dan merasakan penghematan yang besar dari pada menggunakan BBM.

“Besok pasti saya kasih tahu teman-teman yang lain. Ini kan baru tahu,” ujar Sutrisno.

Selain itu, tak hanya menyediakan bajaj gas gratis bagi warga DKI Jakarta, PGN juga menyediakan hadiah bagi penumpang bajaj gas biru tersebut.

Bagi warga yang ingin mendapat hadiah caranya mudah. Setelah naik bajaj, pengguna bisa mengirimkan (posting) pengalaman seru naik bajaj gas bertanda khusus dalam bentuk tulisan atau foto (selfie) ke media social (twitter, facebook, path, instagram maupun blog) dengan menyertakan hashtag #PGN dan #EnergiBaik lalu tautkan ke twitter. Bagi yang tidak memiliki akun twitter, dapat mengirimkan screen capturepostingannya ke email ayokitangegas@pgn.co.id.

“Kami menyediakan total hadiah Rp 91 juta bagi 140 pemenang,” kata Irwan. Penentuan pemenang kata Irwan ditentukan berdasar postingan yang seru, lucu, menggugah minat masyarakat menggunakan transportasi umum berbahan bakar gas, dan mencerahkan masyarakat di media sosial tersebut.

Sumber : www.detik.com

Harganya Rp 3.100/Liter, Ini Kelebihan BBG

Jakarta (Kamis, 19/03/2015) – Pemerintah terus memperbanyak keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), tahun ini saja akan ada tambahan 22 SPBG lagi. Tujuannya agar masyarakat beralih ke BBG.

“Pakai BBG itu jauh lebih murah, harganya setengah dari harga BBM saat ini. Hanya Rp 3.100/liter setara premium (lsp), sekarang harga premium Rp 6.900/liter,” ujar President Direktur PT Gagas Energi Indonesia, Danny Praditya ditemui di acara 9th Natutal Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum & Exhibition, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Selain murah, kata Danny, BBG dengan bahan bakar CNG (gas terkompresi) juga aman, bersih dan juga memiliki RON jauh lebih tinggi di atas RON 95.

“Tarikan mesin juga jauh lebih ringan. Kita juga bisa hemat Rp 3.800 per liter, kalikan saja konsumsi BBM kendaraan kita setiap harinya berapa, kali sebulan kalikan setahun, besar sekali penghematannya,” ucapnya.

Ditambahkan Edgar teknisi dari PT Matesu Abadi, distributor converter kit, untuk penggunaan CNG misalnya pada mobil kijang Innova per 1 lsp CNG dapat menempuh jarak 12 km.

“Hampir sama juga pakai BBM, 1 liter BBM mobil Innova itu sekitar 12 km, pakai CNG juga sama, 1 lsp CNG dapat menempuh 12 km. Tapi harga CNG kan jauh lebih murah dibandingkan pakai Premium, apalagi Pertamax,” tutupnya.

Sumber : www.detik.com